Sesegar bunga di taman Sesuci titisan embunan di pagi hari Hangatnya sinaran kasih Seolah menari di kepul awan Ketika kesesatan hadir sinar Menerangi perjalanan Ketika hampir tenggel
Setahun aku lalui Detik lama kan kembali Pelita ku nyalakan Di halaman asmara ini Sering kali ku renungi Kenangan mencuit hati Sedar tak sedar detik itu kembali Detik tahun lagi
Telah ku mengejar Menentang arus Semakin jauh Semakin hampir Telah ku merentas Liku yang tebal Jurangnya dalam dan hitam Semasa semakin merasai menenangkan seluruh jiwa Sesudah terpahat
Merdunya alunan takbir bergema Bersahut-sahutan di sini sana Bersyukur kita pada Illahi Tibanya aidilfitri Wajah yang ceria jelas terbayang Suasana meriah penuh girang Anika juadah t
Kisah duka ulang berulang Hati luka cinta kecundang Bagaikan bunga, Kembang dipuja, layu dibuang Bercintalah berpada-pada Usah serah segala Turutkan hati diturutkan rasa Diri send
Hujan yang berguguran Seakan memahami kedukaan Melanda ke jiwaku Yang pasrah pada kesetiaan Ku juga sepertimu Yang mampu kasihkan ku pertahankan Namun aku tak bisa menggenggam resah
Tersurat kehidupan Telah ditentu jalanan Namun jangan seali menyerah Di antara kenikmatan Ada terselit kepayahan Semuanya cabaran Dunia tak bersalah Manusia yang mewarnakan Cer
Sekian lama tidak berjumpa Sepinya ku rasa Membuat hatiku bergelora Ke mana perginya Bintang bercahaya Yang menerangi cinta Kita sewaktu bersama Apakah Sudah pudar Hingga ka
Setiap masa dan waktu Bahagia ku rasakan di dalam jiwa Seandainya diri ku Bertemu arahnya Kedamaian Dan kehidupannya Pastilah sempurna Tika cahaya menyuluh kasihnya insan Di du
Aku tak pernah minta dilahirkan 'tuk isi sebuah kekosongan peran Ku kini disini tlah ku ikrarkan Ku harus jadi sesuatu lebih dari sesuatu Tak akan ku ikuti jejak kaki Yang bukan milikku