Sekian lama aku hidup menduda Isteri tercinta telah lama tiada Akupun sama seperti kau juga Suami setia telah lama tiada Hariku terasa sunyi tanpa seorang pengganti Hasrat hati kawin
Mengapa kau lupakan Janji yang kau berikan Janji yang ku harapkan Siang ku nantikan Dan malam aku mimpikan Mengapa kau lupakan Oh oh oh sungguh kau tak pandai menimbang rasa Keran
Memang mula-mula Aku tak yakin dan tak percaya Kalau impianku kini akhirnya kan menjadi nyata Hampir saja dulu aku kecewa karna putus asa tak akan kulupakan budi pekertinya Yang selalu
Jangan-jangan samakan, dia dengan yang lain Bibirnya yang merah, dan senyum yang menawan Rambutnya terurai hitam dan bergelombang Dia lah milikku, tempat berkasih sayang Milikku seorang
Pandangan pertama awal aku berjumpa ach!.. Pandangan pertama awal aku berjumpa Seolah-olahnya impian yg berlalu sungguh tak kusangka dan rasa tak percaya Cowok setampan dia datang menghamp
Lirikan Matamu Menarik Hati Oh Senyumanmu Manis Sekali Sehingga Membuat… Aku Tergoda Sebenarnya Aku Ingin Sekali Mendekatimu Memadu Kasih Namun Sayang-Sayang… Malu Rasanya Biar K
Janganlah kau sesali Apa yang telah terjadi Karena memang bukan, aku sengaja mengkhianati Cinta yang suci murni Dengarkan kasih percayalah Kini aku, menyesali menyesali Betapa malu,
Semenjak aku memandang terkenang-kenang Kaki tanganku dingin terasa dingin Pintu terbuka kusangka datang Tidaklah tahu angin ditiup angin Kalaulah biru katakan biru Janganlah biru Adik
Masya Allah cantiknya masya Allah cantiknya dari rambut samapi kakinya luar biasa tiada yang cacat tertera Masya Allah cantiknya masya Allah cantiknya paling tercantik didunia lua
( Hoi ! ) ( 1 ) ( Lihat semua bunga sedang kembang Yang cantik gemilang siapa memandang ) ( 2 X ) AR: Ini dia bunga mawar merah Saya tanya adik jangan marah Ini dia bunga mawar